Senin, 30 November 2009

Wira jaya dhammo (rangkuman bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar