Senin, 30 November 2009

Wira jaya dhammo ( jenis usaha )

Nama : Wira Jaya Dhammo
Jenis usaha : hiburan
Nama usaha : Game pack
Deskripsi
Jenis usaha ini bergerak di bidang hiburan. Berbentuk sebuah toko game yang menjual berbagai macam perlengkapan game dan macam- macam game itu sendiri. Perbedaan nya usaha ini dengan usaha lain nya adalah toko ini men suplai berbagai kebutuhan game, mulai dari game offline sampai dengan game online. Toko ini juga dapat diakses melalui internet, jadi proses marketting pun lebih cepat dan efisien.
Jenis Usaha Ini juga menerima service console- console game dari berbagai merek antara lain ; Nitendo Wii, Nitendo Ds, Psp, Psp Go. Playstation one, Ps 2, Ps 3, Xbox, Xbox 360, dan lain-lain

Nahlumbiah (Ringkasan Bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.

Shakira (Ringkasan Bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Hilda Yosiana (ringkasan Bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Mentari Dini (ringkasan Bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Reza indra (ringkasan bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Wira jaya dhammo (rangkuman bab 8)

BAB 8
Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :
Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.
c. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.
b. Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.
3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :
- Fotokopi identitas.
- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.

Bab 8 Mengelola keuangan Usaha (kelompok 5)

BAB 8

Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal terdiri dari modal dana dan modal nondana yang berupa keterampilan dan keahlian. Dan hal yang terpenting adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut adalah pembahasan teori mengenai permasalahan tersebut :

1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha :

Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.

a. Modal Investasi Awal

Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha,biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue, peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya, modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan ke bulan.

Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.

b. Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.

Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.

Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha lainnya.

c. Modal Operasional

Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya biaya untuk membayar gaji karyawan, telepon bulanan, listrik, air, bahkan retribusi.

Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.

2. Mengetahui Sumber Permodalan

Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :

a. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan,, atau menggunakan asset yang tidak produktif.

b. Pinjaman Bank

Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu :

1. Kredit usaha, yaitu kredit yang ditunjukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.

2. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu sifatnya konsumtif misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi. Pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan bunga kredit untuk tujuan usaha.

3. Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha.

Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :

1. Debitur perorangan

Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan dan professional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur :

- Fotokopi identitas.

- Fotokopi NPWP.

- Fotokopi akte nikah.

- Fotokopi kartu keluarga.

- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.

- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.


jenis usaha(nahlumbiah 43108010221)

Usaha : Aurora Butik

Jenis Usaha : Pakaian Remaja dan Aksesoris

Deskripsi, sebagai berikut:

Dalam usaha butik yang saya buat ini, disini saya akan membuat hal yang beda dengan butik-butik yang lain. Saya akan mencoba memadukan nuansa Jaman dulu dengan modernnya, baik dalam nuansa butiknya maupun dalam model-model pakaiannya. Saya juga akan mencoba memodifikasi jenis pakaian-pakaian daerah agar remaja sekarang tidak sungkan untuk memakainya dalam situasi atau acara apapun, agar remaja sekarang tidak lupa terhadap budayanya yang ternyata sangat unik dan bagus untuk diekspresikan. Kemudain maksud dari memadukan nuansa jaman dulu dengan modern yakni, saya akan memproduksi pakaian dengan model-model lebih klasik tetapi ada perpaduannya dengan modern tersebut, sehingga pakaian tersebut akan lebih beda dan lebih menarik bagi para pemakainya. Begitulah sedikit deskripsi dari hal pakaiannya.

Kemudian dari hal nuansa butik juga saya akan mencoba memadukan nuansa klasik modern, dimana nuansa tersebut bisa membuat pelanggan tidak merasa bosan untuk terus berkunjung dan menarik pelanggan untuk terus mencoba dan kemudian membeli produk dari “Aurora Butik”. Dan saya akan membuka outlet-outlet “Aurora Butik” seperti di mall-mall, atau di tempat-tempat departement store yang ada.

Rabu, 18 November 2009

RINGKASAN BAB 7 (SHAKIRA)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.

Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasaan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
Kepemimpianan wirausaha
Wirausaha harus memikul berbagai tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain.
Perizinan dan pendirian badan usaha
Perijinan ini sangat penting dalam hubungan nya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak dan dengan sumber permodalan.Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantungn pada pemilihan jenis badan usahanya.

Reza Indra (proyeksi diri tentang kehidupan)

Reza Indra
43108010197

1. Usia saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... 24 tahun.
b. 10 tahun mendatang…... 29 tahun.
2. Karir saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Menjadi pemilik kebab reza diseluruh indonesia
b. 10 tahun mendatang…... Pengusaha sukses dan menjadi kepala rumah tangga yang baik.
3. Tanggung jawab pekerjaan saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Disiplin dalam menjalani tugas sebagai seorang wirausahawan.
b. 10 tahun mendatang…... Lebih menekuni franchise yang saya kelola dan fokus kepada keluarga.
4. Penghasilan saya pertahun pada:
a. 5 tahun mendatang…... 60juta.
b. 10 tahun mendatang…... 200 juta.
5. Milik pribadi saya yang paling berharga pada:
a. 5 tahun mendatang…... Tabungan untuk masa depan dan motor.
b. 10 tahun mendatang…... Mobil dan rumah.
6. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang sangat menyenangkan saya adalah……
Memiliki teman-teman di kampus yang sangat menyenangkan.
7. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang telah memberikan keberhasilan atau prestasi bagi saya adalah…... lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan dan mendapatkan nilai IP di atas 3,00.
8. Selama lima tahun terakhir ini, kejadian-kejadian hebat yang pernah saya rasakan baik dalam pergaulan, pekerjaan, atau lingkungan masyarakat adalah...... berteman baik dengan teman kuliah dan teman-teman SMA saya.
9. Lihat kembali proyeksi anda untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang…... Memperluas perusahaan yang saya kelola, membangun usaha-usaha lain, fokus dan harus lebih-lebih peduli lagi terhadap keluarga saya.





1. Apapun yang anda kerjakan saat ini, hal-hal apakah yang memberikan:
a. Keberhasilan atau prestasi tertinggi…… mendapatkan nilai IP diatas 3,00.
b. Keberhasilan atau prestasi paling rendah…… mendapatkan nilai UTS dan UASdibawah 5,00.
2. Kekuatan atau kemampuan apa yang anda miliki? Hal-hal apa saja pada diri anda yang perlu dikembangkan:
a. Kekuatan/ kemampuan…… lancar berbahasa inggris
b. Bidang-bidang yang perlu dikembangkan……bahasa
3. Apa sebenarnya tujuan hidup anda?? Menyenangkan orang tua
4. Anda ingin mempunyai kebebasan untuk melakukan sesuatu, apa yang ingin anda lakukan bila mempunyai waktu:
a. Satu jam……makan
b. Satu hari……refresing
c. Satu minggu……holiday
d. Satu tahun……berwirausaha

Mentari (proyeksi diri tentang kehidupan)

Mentari dini
43108010220

1. Usia saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... 24 tahun.
b. 10 tahun mendatang…... 29 tahun.
2. Karir saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Menjadi pegawai swata perusahaan terkemuka diseluruh indonesia
b. 10 tahun mendatang…... menjadi manajer dan menjadi kepala rumah tangga yang baik.
3. Tanggung jawab pekerjaan saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Disiplin dalam menjalani tugas sebagai seorang wirausahawan.
b. 10 tahun mendatang…... Lebih menekuni bidang pekerjaan yang saya kelola dan fokus kepada keluarga.
4. Penghasilan saya pertahun pada:
a. 5 tahun mendatang…... 60juta.
b. 10 tahun mendatang…... 200 juta.
5. Milik pribadi saya yang paling berharga pada:
a. 5 tahun mendatang…... Tabungan untuk masa depan dan motor.
b. 10 tahun mendatang…... Mobil dan rumah.
6. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang sangat menyenangkan saya adalah……
Memiliki teman-teman di kampus yang sangat menyenangkan.
7. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang telah memberikan keberhasilan atau prestasi bagi saya adalah…... lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan dan mendapatkan nilai IP di atas 3,00.
8. Selama lima tahun terakhir ini, kejadian-kejadian hebat yang pernah saya rasakan baik dalam pergaulan, pekerjaan, atau lingkungan masyarakat adalah...... berteman baik dengan teman kuliah dan teman-teman SMA saya.
9. Lihat kembali proyeksi anda untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang…... Memperluas perusahaan yang saya kelola, membangun usaha-usaha lain, fokus dan harus lebih-lebih peduli lagi terhadap keluarga saya.





1. Apapun yang anda kerjakan saat ini, hal-hal apakah yang memberikan:
a. Keberhasilan atau prestasi tertinggi…… mendapatkan nilai IP diatas 3,00.
b. Keberhasilan atau prestasi paling rendah…… mendapatkan nilai UTS dan UASdibawah 5,00.
2. Kekuatan atau kemampuan apa yang anda miliki? Hal-hal apa saja pada diri anda yang perlu dikembangkan:
a. Kekuatan/ kemampuan…… lancar berbahasa inggris
b. Bidang-bidang yang perlu dikembangkan……bahasa
3. Apa sebenarnya tujuan hidup anda?? Menyenangkan orang tua
4. Anda ingin mempunyai kebebasan untuk melakukan sesuatu, apa yang ingin anda lakukan bila mempunyai waktu:

a. Satu jam……baca majalah wanita
b. Satu hari……refresing
c. Satu minggu……holiday
d. Satu tahun……berwirausaha
Formulir 4

Keberhasilan terbesar yang akan selalu di kenang atas penghormatan terhadap diri sendiri:

Saya belum memiliki keberhasilan yang tertinggi dalam kehidupan saya, hanya dapat menyelesaikan belajar saya selama 12 tahun dalam bidang pendidikan, lulus SMA dengan baik pun sudah menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. saya akan terus belajar agar bisa sukses dan dapat membahagikan kedua orang tua saya dengan menunjukan prestasi yang baik dan menjadi seorang sarjana.
saya belajar di universitas yang cukup baik , mengambil jurusan manajement semoga ilmu yang saya dapatkan dapat saya kenang, dan menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan bagi saya dan keluarga saya kelak.

Wira jaya Dhammo (proyeksi diri terhadap kehidupan )

Wira jaya dhammo
43108010206

1. Usia saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... 24 tahun.
b. 10 tahun mendatang…... 29 tahun.
2. Karir saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Menjadi pemilik isuatu perusahaan.
b. 10 tahun mendatang…... Pengusaha sukses dan menjadi kepala rumah tangga yang baik.
3. Tanggung jawab pekerjaan saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Disiplin dalam menjalani tugas sebagai seorang pemimpin.
b. 10 tahun mendatang…... Lebih menekuni perusahaan yang saya kelola dan fokus kepada keluarga.
4. Penghasilan saya pertahun pada:
a. 5 tahun mendatang…... 50 juta.
b. 10 tahun mendatang…... 100 juta.
5. Milik pribadi saya yang paling berharga pada:
a. 5 tahun mendatang…... Tabungan untuk masa depan dan mobil.
b. 10 tahun mendatang…... rumah di suatu pulau.
6. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang sangat menyenangkan saya adalah……
Memiliki teman-teman di kampus yang sangat menyenangkan.
7. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang telah memberikan keberhasilan atau prestasi bagi saya adalah…... lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan dan mendapatkan nilai IP di atas 3,00.
8. Selama lima tahun terakhir ini, kejadian-kejadian hebat yang pernah saya rasakan baik dalam pergaulan, pekerjaan, atau lingkungan masyarakat adalah...... melakukan bakti sosial dengan komunitas rohaniawan
9. Lihat kembali proyeksi anda untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang…... Memperluas perusahaan yang saya kelola, membangun usaha-usaha lain, fokus dan harus lebih-lebih peduli lagi terhadap keluarga saya.





1. Apapun yang anda kerjakan saat ini, hal-hal apakah yang memberikan:
a. Keberhasilan atau prestasi tertinggi…… mendapatkan nilai IP diatas 3,00.
b. Keberhasilan atau prestasi paling rendah…… mendapatkan nilai UTS dan UASdibawah 5,00.
2. Kekuatan atau kemampuan apa yang anda miliki? Hal-hal apa saja pada diri anda yang perlu dikembangkan:
a. Kekuatan/ kemampuan…… berhitung cepat
b. Bidang-bidang yang perlu dikembangkan……menggambar(manga)
3. Apa sebenarnya tujuan hidup anda?? Menyenangkan orang tua
4. Anda ingin mempunyai kebebasan untuk melakukan sesuatu, apa yang ingin anda lakukan bila mempunyai waktu:
a. Satu jam……makan
b. Satu hari……refresing
c. Satu minggu……holiday
d. Satu tahun……berwirausaha
Formulir 4

Keberhasilan terbesar yang akan selalu di kenang atas penghormatan terhadap diri sendiri:

Saya belum memiliki keberhasilan yang tertinggi dalam kehidupan saya, hanya dapat menyelesaikan belajar saya selama 12 tahun dalam bidang pendidikan, lulus SMA dengan baik pun sudah menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. saya akan terus belajar agar bisa sukses dan dapat membahagikan kedua orang tua saya dengan menunjukan prestasi yang baik dan menjadi seorang sarjana.
saya belajar di universitas yang cukup baik , mengambil jurusan manajement semoga ilmu yang saya dapatkan dapat saya kenang, dan menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan bagi saya dan keluarga saya kelak.

Hilda (proyeksi Diri tentang kehidupan)

Hilda yosiana
43108010214

1. Usia saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... 24 tahun.
b. 10 tahun mendatang…... 29 tahun.
2. Karir saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Menjadi pegawai disuatu perusahaan.
b. 10 tahun mendatang…... Pengusaha sukses dan menjadi ibu rumah tangga yang baik.
3. Tanggung jawab pekerjaan saya pada:
a. 5 tahun mendatang…... Disiplin dalam menjalani tugas sebagai seorang pegawai.
b. 10 tahun mendatang…... Lebih menekuni perusahaan yang saya kelola dan fokus kepada keluarga.
4. Penghasilan saya pertahun pada:
a. 5 tahun mendatang…... 4 juta.
b. 10 tahun mendatang…... 10 juta.
5. Milik pribadi saya yang paling berharga pada:
a. 5 tahun mendatang…... Tabungan untuk masa depan dan motor.
b. 10 tahun mendatang…... Mobil dan rumah.
6. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang sangat menyenangkan saya adalah……
Memiliki teman-teman di kampus yang sangat menyenangkan.
7. Pengalaman-pengalaman pada lima tahun terakhir ini yang telah memberikan keberhasilan atau prestasi bagi saya adalah…... lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan dan mendapatkan nilai IP di atas 3,00.
8. Selama lima tahun terakhir ini, kejadian-kejadian hebat yang pernah saya rasakan baik dalam pergaulan, pekerjaan, atau lingkungan masyarakat adalah...... berteman baik dengan teman kuliah dan teman-teman SMA saya.
9. Lihat kembali proyeksi anda untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang…... Memperluas perusahaan yang saya kelola, membangun usaha-usaha lain, fokus dan harus lebih-lebih peduli lagi terhadap keluarga saya.





1. Apapun yang anda kerjakan saat ini, hal-hal apakah yang memberikan:
a. Keberhasilan atau prestasi tertinggi…… mendapatkan nilai IP diatas 3,00.
b. Keberhasilan atau prestasi paling rendah…… mendapatkan nilai UTS dan UASdibawah 5,00.
2. Kekuatan atau kemampuan apa yang anda miliki? Hal-hal apa saja pada diri anda yang perlu dikembangkan:
a. Kekuatan/ kemampuan…… bermain basket
b. Bidang-bidang yang perlu dikembangkan……olah raga
3. Apa sebenarnya tujuan hidup anda?? Menyenangkan orang tua
4. Anda ingin mempunyai kebebasan untuk melakukan sesuatu, apa yang ingin anda lakukan bila mempunyai waktu:
a. Satu jam……makan
b. Satu hari……refresing
c. Satu minggu……holiday
d. Satu tahun……berwirausaha
` formullir 4


Keberhasilan terbesar yang akan selalu di kenang atas penghormatan terhadap diri sendiri:

Saya belum memiliki keberhasilan yang tertinggi dalam kehidupan saya, hanya dapat menyelesaikan belajar saya selama 12 tahun dalam bidang pendidikan, lulus SMA dengan baik pun sudah menjadi kebanggaan tersendiri buat saya. saya akan terus belajar agar bisa sukses dan dapat membahagikan kedua orang tua saya dengan menunjukan prestasi yang baik dan menjadi seorang sarjana.
saya belajar di universitas yang cukup baik , mengambil jurusan manajement semoga ilmu yang saya dapatkan dapat saya kenang, dan menghasilkan sebuah prestasi yang membanggakan bagi saya dan keluarga saya kelak

Ringkasan bab 7 (nahlumbiah)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.

Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasaan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
Kepemimpianan wirausaha
Wirausaha harus memikul berbagai tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain.
Perizinan dan pendirian badan usaha
Perijinan ini sangat penting dalam hubungan nya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak dan dengan sumber permodalan.Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantungn pada pemilihan jenis badan usahanya.

Ringkasan bab 7 (Mentari Dini)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.

Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasaan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
Kepemimpianan wirausaha
Wirausaha harus memikul berbagai tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain.
Perizinan dan pendirian badan usaha
Perijinan ini sangat penting dalam hubungan nya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak dan dengan sumber permodalan.Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantungn pada pemilihan jenis badan usahanya.

Ringkasan bab 7 (Hilda yosiana)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.
Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluannya, yaitu antara lain :
a. Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit dibawahnya.
b. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk memalakukan proses produksi barang atau jasa.
c. Lokasi gudang, yaitu tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar.
d. Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :
1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan organisasi atau operasionalisasi
2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka
3. Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan

Ringkasan bab 7 (reza indra)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.
Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluannya, yaitu antara lain :
a. Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit dibawahnya.
b. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk memalakukan proses produksi barang atau jasa.
c. Lokasi gudang, yaitu tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar.
d. Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :
1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan organisasi atau operasionalisasi
2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka
3. Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan ini dip[erlukan dalam mengelola usaha karena :
1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian usaha baru
2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau pembentukan pekerjaan
3. Pertimbangan- pertimbangan seperti relokasi, kerja sama usaha atau aliansi
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.

Ringkasan bab 7 (wira jaya Dhammo)

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.
Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluannya, yaitu antara lain :
a. Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit dibawahnya.
b. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk memalakukan proses produksi barang atau jasa.
c. Lokasi gudang, yaitu tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar.
d. Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :
1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan organisasi atau operasionalisasi
2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka
3. Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan ini dip[erlukan dalam mengelola usaha karena :
1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian usaha baru
2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau pembentukan pekerjaan
3. Pertimbangan- pertimbangan seperti relokasi, kerja sama usaha atau aliansi
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.Beberapa pertimbangan kriteria penilaian tenaga kerja :
1. Capability : Kemampuan nalar, kecerdasan, cara berpikir sistematis
2. Capasity : Kemampuan mengatasi masalah, menyelesaikan konflik, menghadapi beban kerja tinggi (stress), membuat prioritas
3. Character : watak, hal- hal meyagkut sikap, span santun, cara mengendalikan emosi.
4. Credibility : kredibilitas, sikap dapat dipercaya, bisa mengemban tugas yang telah diperintahkan dengan baik
5. Commitment : komitmen, kesungguhan menyelesaikan tugas, keinginan untuk memajukan perusahaan
6. Creaktivity : kreatif dalam menyelesaikan tugas sehingga lebih efektif dan efisien
7. Compatibility : kemempuan bekerja sama dengan orang lain
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasaan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
Kepemimpianan wirausaha
Wirausaha harus memikul berbagai tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain.
Perizinan dan pendirian badan usaha
Perijinan ini sangat penting dalam hubungan nya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak dan dengan sumber permodalan.Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantungn pada pemilihan jenis badan usahanya.

Ringkasan bab 7 (kelompok 5

Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha

1. Kaidah perencanaan usaha
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secar detail. Apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidak pastian yang ada akan dapat dilalui . perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya.
Perencanaan yang baik untuksebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berfikir dengan SMART:
a. Spesific : perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih fokus dan sangat fokus.
b. Measurable: perencanaan yang dibuat harus terukur , sehingga kita akan tau kapan perencanaan tersebut telah tercapai.
c. Achievable: perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil.
d. Reasonable : perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis.
e. Trackable atau timely : perennncanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui semua kemajuan.

2. Penentuan lokasi dan fasilitas pendukung (Layout)
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan.
Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluannya, yaitu antara lain :
a. Lokasi kantor, yaitu diperuntukan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit dibawahnya.
b. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk memalakukan proses produksi barang atau jasa.
c. Lokasi gudang, yaitu tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar.
d. Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Selain mempertimbangkan loaksi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi mapun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu :
a. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
b. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku, setengah jadi, sampai barang jadi.
c. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baikuntuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
d. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersediannya lahan untuk pengembangan.
e. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
f. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan karyawan baik sekarang maupun mendatang.
g. Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.
h. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.

3. Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia
Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang mengantarkan perlunya ada organisasi dan struktur organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang efisien.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :
1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan organisasi atau operasionalisasi
2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka
3. Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan
Analisis Pekerjaan
Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan tertentu.Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan ini dip[erlukan dalam mengelola usaha karena :
1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian usaha baru
2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun atau pembentukan pekerjaan
3. Pertimbangan- pertimbangan seperti relokasi, kerja sama usaha atau aliansi
Pengadaan tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat.Beberapa pertimbangan kriteria penilaian tenaga kerja :
1. Capability : Kemampuan nalar, kecerdasan, cara berpikir sistematis
2. Capasity : Kemampuan mengatasi masalah, menyelesaikan konflik, menghadapi beban kerja tinggi (stress), membuat prioritas
3. Character : watak, hal- hal meyagkut sikap, span santun, cara mengendalikan emosi.
4. Credibility : kredibilitas, sikap dapat dipercaya, bisa mengemban tugas yang telah diperintahkan dengan baik
5. Commitment : komitmen, kesungguhan menyelesaikan tugas, keinginan untuk memajukan perusahaan
6. Creaktivity : kreatif dalam menyelesaikan tugas sehingga lebih efektif dan efisien
7. Compatibility : kemempuan bekerja sama dengan orang lain
Total Quality management (TQM) yaitu : adanya kemauan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus, melibatkan semua karyawan untuk mencapai kulaitas. Program TQM memilki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat- alat pengendalian. Sedangkan soft side of quality lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasaan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
Kepemimpianan wirausaha
Wirausaha harus memikul berbagai tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain.
Perizinan dan pendirian badan usaha
Perijinan ini sangat penting dalam hubungan nya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak dan dengan sumber permodalan.Pendirian suatu perusahaan akan sangat tergantungn pada pemilihan jenis badan usahanya.